Halo Moms…
Kuatir balita anda terkena karies gigi atau gigi berlubang, gigis, atau gupis?
Jangan kuatir Moms… gigi berlubang atau karies gigi pada balita bisa dicegah sejak dini kok! Berikut kami sajikan informasi lengkap mengenai karies pada gigi balita, lengkap dengan tips mencegahnya…
Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut early childhood caries (ecc) adalah
“kejadian karies gigi pada 1 gigi atau lebih, atau hilang/rusak parah karena karies gigi, atau penambalan gigi pada gigi susu ketika anak berusia antara 0-71 bulan (6 tahun)”
Seperti apa sih karies gigi itu?
Yuk moms kita periksa gigi si kecil (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan karies), kita buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa dan air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup…
Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses seperti gambar berikut ini:
Pada gambar terdapat warna keputihan seperti kapur, yang lebih putih daripada gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut white spot lesion dimana mulai terjadi proses karies, namun belum terbentuk lubang gigi atau kavitas.
Biasanya white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi. Pada keadaan ini sudah terjadi kehilangan mineral-mineral elemen gigi yang bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (seperti gambar kanan), namun proses ini bisa dihentikan dengan pembersihan yang tepat dan penghentian faktor-faktor penyebabnya.
Kavitas (lubang pada gigi)
Pada gambar di atas ini, sudah terbentuk kavitas. Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya.
Bila Moms menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak, karena kavitas ini dapat segera ditambal dan bila didiamkan dapat semakin parah… 🙁
Karies gigi tahap lanjut
Selanjutnya, pada gambar ini karies sudah mencapai tahap lanjut sehingga berwarna kehitaman. Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis. Tapi jangan khawatir Moms, gigi masih bisa dirawat dan diperbaiki kok… (Baca Gigi putih dalam Gigi putih dalam sekejap)
Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral-mineral email gigi larut. Bakteri dalam mulut merubah gula yang berasal dari makanan / minuman menjadi asam.
Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll. Sehingga sering juga disebut Karies Susu Botol atau Nursing Bottle Caries.
Terendamnya gigi dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam… Moms dapat mengatur kapan dan bagaimana pemberian minuman tersebut sehingga anak tetap mendapat nutrisi yang cukup sekaligus giginya tetap sehat… 🙂
10 Tips Mencegah Gigi Berlubang pada Balita
- Konsumsi ASI
Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan - Penggunaan Dot
Bila bayi minum menggunakan dot, moms menggendong anak selama pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur, TANPA dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya - Menggunakan Sippy Cup
Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melalui baby/sippy cup. Minuman tambahan dapat diberikan dalam cup tersebut, hal ini akan mengurangi waktu terpaparnya gigi dengan asam - Konsumsi Air Putih
Di antara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula. - Rutin Bersihkan Mulut Anak
Biasakan bersihkan mulut anak sejak dini (bahkan meskipun ia belum tumbuh gigi) menggunakan kain kassa & air hangat minimal 2x sehari, terutama setelah mengkonsumsi minuman atau makan. Perhatikan bagian gigi yang berbatasan dengan gusi, karena merupakan tempat retensi makanan - Mulai Menyikat Gigi Anak
Mulai usia 6 bulan, rutinkan untuk menyikat gigi anak menggunakan sikat gigi lembut khusus bayi tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah/ mengeluarkan busa pasta gigi, boleh menggunakan sedikit pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung. Tetap bantu anak untuk menyikat giginya sampai ia mahir, yaitu sekitar usia 8 tahun. - Konsumsi Makanan Tambahan
Setelah anak boleh mengkonsumsi makanan tambahan, batasi pemberian jus buah, minuman manis, pada anak, buah-buahan dapat diberikan dalam bentuk buah segar yang sudah dipotong-potong - Hindari Kontak Antar Mulut
Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/ pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut bayi. Terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat lebih banyak bakteri daripada gigi sehat - Penggunaan Cup setelah 1 Tahun
Ketika anak berusia 1 tahun usahakan agar anak sudah tidak lagi minum menggunakan dot, melainkan menggunakan cup. (Baca Menghentikan kebiasaan anak minum susu botol) Jangan lupa, ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun (Baca artikel Mengajak anak ke dokter gigi) - Batasi Konsumsi Makanan Manis
Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies, permen, jus buah, soft drink dan minuman manis lainnya. Potongan buah, keju, sayuran, dan sandwich kecil akan lebih bermanfaat untuk kesehatannya.
Nah, tidak sulit bukan untuk mencegah gigi berlubang pada balita? Yuk kita terapkan pada si kecil, karena lebih baik mencegah daripada mengobati kan?
Bila Moms punya pertanyaan, jangan segan-segan lho, silakan tinggalkan komentar atau kirim email, kami akan segera menjawabnya….
“Copying this article is allowed if you mention our Blog as the the source”
Sumber:
http://www.cda.org/popup/early_childhood_caries
http://www.ordredesdentistesduquebec.qc.ca/dossiers_sante/images/supplement_carie_en.pdf
http://www.dentistonweb.com/kidsParents/images/foods.gif (Gambar Healthy Food)
http://www.whattoexpect.com/forums/july-2009-babies/topic/climbing-and-sippy-cups (Gambar cup)
Artikel oleh : drg. Melissa Antonia, Sp.KGA