Perawatan Gigi Anak Dengan Sedasi

You are currently viewing Perawatan Gigi Anak Dengan Sedasi

Hallo Ayah & Bunda…

Perawatan gigi anak dengan bius
Picture is property of Kidz Dental

Perawatan gigi pada anak seringkali sulit dilakukan bila anak masih terlalu kecil, dan belum dapat koperatif. Di negara-negara maju perawatan gigi pada anak-anak yg tidak kooperatif rata-rata dilakukan dengan bantuan Sedasi, atau dengan Bius Umum.

Tim Kidz Dental sudah melakukan perawatan gigi anak dengan bius umum di Siloam Kebon Jeruk sejak pertengahan tahun 2014 lalu… (Lebih lengkap baca disini)

Namun bagaimana dengan Sedasi? Mungkin banyak dari kita yg masih asing dengan istilah Sedasi ini.
Wajar… karena di Indonesia masih sangat jarang dilakukan. Berikut ini akan kami bagikan informasi mengenai Sedasi. Semoga berguna!

Apa sih Sedasi itu ?
Obat yg diberikan kepada pasien sehingga pasien merasa rileks, dan mengantuk, sehingga dapat dilakukan prosedur medis yg diperlukan. Pada keadaan ini pasien akan tetap dapat merespon suara atau stimulasi lain.

Kapan Sedasi dapat digunakan?
Sedasi dapat digunakan apabila pasien (anak/dewasa) memerlukan prosedur medis tertentu namun dia merasa takut, atau tidak mampu kooperatif (pada pasien anak/ pasien berkebutuhan khusus).

Bagaimana bentuk obat Sedasi?
Obat sedasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk sediaan. Dalam kedokteran gigi internasional dapat diberikan dalam bentuk :

  • Gas Tertawa (Laughing Gas / Gas N2O)
  • Sirup / Pill (Sedasi Oral)
  • Intra Vena (Infus)
Mari kita bahas sedikit tentang masing-masing kegunaan bentuk obat sedasi di atas…

1. Nitrous Oxide (Laughing Gas/N2O)

Laughing Gas

N2O atau Laughing Gas seringkali digunakan untuk anak-anak/ orang dewasa dengan kecemasan ringan sampai sedang, sehingga dapat dilakukan perawatan gigi dengan nyaman dan rileks.

Cara Pemberiannya ?
Pasien akan diberikan masker gas yg berisi gas N2O dan Oksigen untuk dihirup, dengan kadar tertentu yg akan diatur oleh dokter. Apabila gas N2O sudah mulai bekerja maka pasien akan merasa rileks. Pasien akan tetap dapat berkomunikasi & merespon setiap instruksi.
Kekurangannya ?
Untuk anak yg masih sangat kecil dibawah usia 4 tahun prosedur ini kurang disarankan, karena anak seringkali tidak dipakaikan masker gas & belum lancar berkomunikasi. Selain itu bila pasien memiliki masalah untuk bernapas melalui hidung juga tidak dapat dilakukan prosedur ini.
Di negara-negara maju prosedur ini biasanya digunakan untuk pasien dewasa yg cemas dan fobia ke dokter gigi.

Di Indonesia penggunaan gas N2O oleh dokter gigi belum ada regulasi yg pasti, sehingga sepengetahuan penulis belum resmi diijinkan & harus bekerja sama dengan dokter anestesi.

Sedasi Oral

2. Sedasi Oral

Anak dengan tingkat kecemasan lebih tinggi, di bawah 4 tahun & belum lancar komunikasi biasanya membutuhkan obat sedasi yg lebih kuat. Jenis sedasi yg dipilih biasanya adalah sedasi oral (obat minum).

Dengan penggunaan sedasi oral , pasien akan merasa rileks dan mengantuk, namun tetap dapat merespon setiap instruksi. Biasanya pasien harus melakukan puasa beberapa jam sebelum pemberian obat.

Di negara maju seperti di Jerman, jenis sedasi oral ini yg paling sering digunakan, selain dengan Bius Umum, untuk perawatan gigi pada anak.
Di Indonesia penggunaan sedasi oral belum ada regulasi secara resmi, karena jenis obat sedasi tersebut beredar di Indonesia bukan untuk diminum, melainkan untuk injeksi.
Sedasi Intra Vena

3. Sedasi Intra Vena
Pasien akan diberikan obat lewat infus, sehingga pasien akan merasa rileks dan tidak terganggu dengan perawatan apapun. Pasien tetap dapat merespon & bekomunikasi dengan dokter, namun pasien akan lupa (amnesia) terhadap segala perawatan & kejadian selama reaksi obat bekerja. Banyak pasien bahkan yg sama sekali tidak mengingat tentang perawatan giginya, dan mereka merasa seolah olah waktu seperti berjalan sangat cepat.

Selama perawatan dilakukan dokter Anestesi akan memantau terus level oksigen, tekanan darah dan denyut nadi pasien, sehingga obat sedasi ini sangat aman digunakan.
Adapun pasien dengan kondisi hamil, alergi terhadap obat sedasi, intoksikasi alkohol, depresi sistem saraf pusat, dan glaukoma, tidak boleh diberikan obat sedasi ini.

Lalu bagaimana sedasi dilakukan di Indonesia? 
Penggunaan Sedasi dalam kedokteran gigi di Indonesia masih sangat jarang, sehingga dokter gigi di Indonesia selama masa pendidikan tidak dipersiapkan untuk melakukan sendiri prosedur sedasi. Oleh sebab itu di Indonesia dokter gigi harus bekerja sama dengan dokter Anestesi untuk melakukan perawatan gigi dengan sedasi.

Apakah perawatan gigi anak di Indonesia sudah dapat dilakukan dengan sedasi?
Ya… kabar baik untuk kita semua…
Kini anak-anak Indonesia juga dapat dilakukan perawatan gigi anak dengan Sedasi! 

Dimana?
Tim Dokter Gigi Anak Kidz Dental at Siloam Kebon Jeruk bekerja sama dengan tim Dokter Anestesi Siloam Kebon Jeruk kini dapat melakukan perawatan gigi anak dengan Sedasi Intra Vena!

Yuk segera datang & berkonsultasi terlebih dahulu mengenai keadaan gigi & umum si kecil, cara, persyaratan dan biayanya ke :

Kidz Dental at Siloam Kebon Jeruk

Untuk pasien yg berdomisili di luar Jakarta, untuk berkonsultasi mengenai  perawatan gigi anak baik dengan Sedasi maupun Bius Umum, sebelum datang ke Jakarta dapat mengirimkan dahulu : Foto gigi anak keseluruhan (Rahang atas dan bawah) , dan atau Rontgen Panoramik anak , ke : melissa.dentist@gmail.com