Banyak orang tua yang khawatir kalau saat membawa anak ke dokter gigi anaknya tidak kooperatif, misalnya anak menangis atau memberontak saat dilakukan tindakan. Lalu apakah pada anak yang tidak kooperatif tetap bisa dilakukan tindakan?
Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi perilaku anak saat kunjungan ke dokter gigi, misalnya:
- Usia Anak
Pada anak usia di bawah 3 tahun, wajar bila anak masih tidak mampu kooperatif sepanjang perawatan. Apalagi anak di bawah 3 tahun masih dalam fase tumbuh kembang dimana ia tidak bisa langsung akrab dengan orang lain selain orang tuanya. Pada anak di bawah 3 tahun orang tua perlu untuk menemani anak saat dilakukan perawatan. Pada anak di bawah 3 tahun juga wajar bila anak masih menangis dan memberontak saat dilakukan perawatan.
Pada anak usia 3 tahun ke atas biasanya anak mulai menunjukkan sikap kooperatifnya.
- Pengalaman anak ke dokter gigi sebelumnya
Pengalaman anak pertama ke dokter gigi sangatlah penting. Apabila sebelumnya anak mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan, maka untuk tindakan selanjutnya perlu usaha lebih untuk meyakinkan anak bahwa tindakan yang akan dilakukan saat ini berbeda dengan sebelumnya. Untuk itu penting agar orang tua menginfokan apakah ini kunjungan pertama atau bukan, bila bukan kunjungan pertama bagaimana pengalaman kunjungan ke dokter gigi sebelumnya.
- Jenis perawatan
Berdasarkan hasil penelitian, kebanyakan pasien anak cemas saat akan dilakukan tindakan ekstraksi gigi/ pencabutan
- Anak berkebutuhan khusus/dengan penyakit tertentu/terdapat gangguan perkembangan
Pada kondisi tertentu, misalnya pada pasien anak berkebutuhan khusus bisa saja anak tidak mampu kooperatif saat tindakan. Orang tua perlu menginfokan juga terkait hal ini kepada dokter gigi sehingga dokter gigi dapat menyesuaikan tindakan yang akan dilakukan.
Lalu, apakah tetap bisa dilakukan tindakan pada anak yang tidak kooperatif?
Jawabannya tetap bisa ya Moms.
Namun biasanya dokter gigi akan mengevaluasi dahulu masalah gigi yang dialami dan rencana perawatan yang akan dilakukan.
Sebagai contoh yang dilakukan di Klinik Kidz Dental misalnya, pada anak usia 2 tahun yang tidak kooperatif (menangis selama tindakan) biasanya akan dicek dahulu kasus nya, apabila tidak ada masalah emergency biasanya dokter gigi akan melakukan pendekatan ke anak, melakukan penjelasan ke anak dengan cara yang menyenangkan, dan apabila perlu dilakukan tindakan ,dokter gigi akan meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua apakah boleh untuk dipegangi oleh orang tua dan dibantu oleh tim perawat, tentunya dilakukan dengan cepat dan memberikan apresiasi ke anak setelah dilakukan tindakan.
Di Kidz Dental juga menerapkan distraksi untuk mengalihkan perhatian anak dengan menyediakan layar TV agar anak teralihkan dengan menonton kartun kesukaannya.
Nah moms, bagaimana setelah membaca info diatas? Semoga tidak khawatir lagi ya Moms, apabila anak tidak kooperatif, karena tetap bisa dilakukan tindakan. Semoga bermanfaat
[push h=”30″]
[inline_divider type=”1″]
Ditulis oleh: drg. Laila Novprianti