Anak yang aktif adalah hal yang menyenangkan bagi orang tua. Si Kecil yang bebas mengeksplorasi sekitarnya tentu dapat membatu perkembangan dan kecerdasannya. Saat sedang aktif-aktifnya, anak sering mengalami trauma atau cedera yang melibatkan giginya.
Saat sedang asik bermain dan berlarian, tak jarang Si Kecil kurang berhati-hati atau kehilangan keseimbangan, hingga terjatuh. Tak sedikit pula yang terjatuh cukup keras hingga giginya lepas atau goyang. Duh harus bagaimana ya?
Gigi yang paling sering mengalami trauma atau cedera adalah gigi depan atas, karena secara anatomis terletak paling depan dan menonjol dibandingkan yang lainnya. Sehingga, jika anak jatuh dan mulutnya terbentur, gigi depan atas lah yang paling sering menjadi korban.
Sangat dapat dipahami jika orang tua panik saat menemui gigi anaknya terlepas dari gusi. Namun, Parents harus sigap dan bertindak cepat untuk membantu anak. Jika yang terlepas adalah gigi susu anak, segera bersihkan luka pada bibir dan gusi anak. Bantu hentikan pendarahan dengan menekan gusi atau jaringan yang luka menggunakan kain kassa. Jangan pernah mencoba memasukkan gigi susu yang lepas ke dalam gusi kembali ya, Parents! Bila Parents khawatir, segerlah ke dokter gigi terdekat untuk memeriksa kondisi gigi dan mulut Si Kecil.
Jika yang terlepas adalah gigi permanen, maka Parents harus bertindak cepat untuk menyelamatkan gigi Si Kecil. Carilah gigi permanen Si Kecil yang terlepas, pegang bagian mahkotanya saja. Jangan memegang bagian akarnya ya, Parents! Bersihkan gigi lalu masukkan gigi ke dalam cairan susu segar, larutan saline atau di bawah lidah agar terkena air ludah. Jangan biarkan gigi mengering.
Setelah itu, segera ajak Si Kecil ke dokter gigi. Dokter gigi akan membantu menanam kembali gigi permanen Si Kecil ke dalam gusinya. Usahakan untuk segera ke dokter gigi dan mendaftar untuk kasus emergecy ya Parents! Agar gigi bisa segera diselamatkan kembali ke dalam gusi.
[push h=”30″]
[inline_divider type=”1″]
Ditulis oleh: drg. Fathin Vania, dokter gigi Kidz Dental Bogor