Parents tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah sariawan. Luka pada rongga mulut ini sering kali menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman, sehingga menurunkan kualitas hidup kita. Makan tidak enak, berbicara pun tidak nyaman, pokoknya tidak enak!
Apa itu sariawan?
Sariawan, atau ulserasi pada rongga mulut, adalah luka yang membuat lapisan terluar pada mulut kita terkelupas, sehingga membuat mulut kita terasa sakit. Biasanya, sariawan berwarna putih kekuningan dengan tepian berwarna merah. Bentuknya dapat berupa bulatan, lonjong, atau tidak beraturan. Ukurannya bervariasi, mulai dari titik-titik kecil yang menyatu, hingga berukuran lebih dari 1 cm.
Sariawan bisa terjadi pada segala usia, termasuk anak-anak, hingga usia dewasa. Pada anak, sariawan tentu membuat anak rewel dan mogok makan. Umumnya, sariawan dapat hilang sendiri dalam jangka waktu 5-7 hari. Namun, terdapat kondisi-kondisi tertentu di mana kita harus segera memeriksakan sariawan ke dokter untuk diobservasi dan diberi perawatan lebih lanjut.
Apa penyebab sariawan?
Sariawan dapat terjadi karena trauma, atau kerusakan mukosa mulut saat tidak sengaja tergigit, terkena ujung gigi yang tajam, tergores sisa akar, terkena sikat gigi, atau penggunaan gigi tiruan, atau kawat gigi. Sariawan ini dinamakan ulser traumatik. Sariawan jenis ini dapat hilang dengan sendirinya, dan biasanya tidak akan kambuh jika penyebabnya sudah dihilangkan. Misalnya, pada sariawan yang terjadi karena tergigit oleh gigi geraham bungsu. Setelah dilakukan odontektomi atau pencabutan gigi bungsu, sariawan ini cenderung tidak akan muncul Kembali.
https://kidzdental.co.id/2021/10/geraham-bungsu-yang-sering-menggangu/
Bila sariawan dirasa sering muncul, bahkan setiap bulan terus berulang, sariawan ini disebut dengan recurrent aphthous ulcer atau recurrent aphthous stomatitis. Penyebab sariawan jenis ini belum dapat dijelaskan secara pasti, namun biasanya dikaitkan dengan hormone, factor psikologis seperti stress, defisiensi nutrisi, atau keturunan. Misalnya, perempuan yang menderita jenis sariawan ini, akan selalu sariawan saat mendekat masa menstruasi.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter?
Umumya, sariawan tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri. Namun, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan kita untuk memeriksakan diri ke dokter atau dokter gigi saat menderita sariawan, antara lain:
- Sariawan yang tidak kunjung sembuh, lebih dari 2 minggu
- Disertai demam, rasa tidak enak badan
- Sariawan yang hilang timbul terus menerus
Dokter atau dokter gigi akan memeriksa kondisi tersebut lebih lanjut, dan bila diperlukan, akan memberikan pengobatan atau merujuk pada bidang yang diperlukan.
Apa yang harus dilakukan saat sariawan?
Karena sariawan adalah gangguan kesehatan yang dapat hilang dengan sendirinya, sebetulnya tidak diperlukan perawatan spesifik, kecuali bila sariawan dirasa sangat mengganggu. Jika kita berkunjung ke dokter gigi, dokter gigi akan merespkan salep untuk melindungi sariawan agar tidak terasa nyeri, serta mengurangi peradangan. Dapat juga diberikan obat kumur untuk mencegah infeksi sekunder.
Hindari konsumsi makanan yang bersifat merangsang, seperti terlalu panas, dingin, pedas, asam atau asin, agar sariawan tidak terlalu sakit. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus, dengan pasta gigi yang tidak mengandung SLS agar tidak mengiritasi mukosa mulut. Hindari makan sambal berbicara atau mengunyah terlalu cepat agar sariawan tidak tergigit.
Jangan anggap remeh sariawan ya, Parents! Meskipun ringan, tetapi rasa sakit dan tidak nyaman karena sariawan dapat mengganggu kualitas hidup kita. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter gigi ya!
[push h=”30″]
[inline_divider type=”1″]
Ditulis oleh: drg. Fathin Vania