Halo, parents! Pernahkah si kecil mengeluh sakit pada giginya dan terlihat ada benjolan di dekat gusinya? Kalau pernah, bisa jadi si kecil memerlukan perawatan saraf gigi. Lalu bagaimana yaa prosedurnya? Apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan saraf gigi ini? Daripada penasaran, yuk simak artikel mindok berikut ini!
Gambaran Anatomi Gigi
Pertama-tama, mari kita mengenal anatomi gigi terlebih dahulu yaa parents. Gigi memiliki 3 lapisan penting, yaitu: email (enamel), dentin, dan ruangan saraf atau pulpa. Nah, di dalam pulpa sendiri berisi saraf dan pembulu darah. Kalau gigi berlubang dan tidak ditambal, maka lama kelamaan akan mencapai saraf tersebut. Karies yang sudah mencapai pulpa menyebabkan saraf dan pembuluh darah rusak dan hancur, akibatnya bisa timbul sakit, bengkak pada gusi hingga keluar nanah.
Jika hal tersebut sudah terjadi, maka perawatannya tidak bisa hanya dengan menambal gigi seperti biasa (seperti apabila karies baru sampai email atau dentin), melainkan dengan Perawatan Saluran Akar atau Perawatan Saraf Gigi. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk membersihkan saluran akar gigi yang telah terinfeksi, agar gigi susu dapat bertahan sampai gigi tetapnya tumbuh.
Pada dasarnya, prosedur perawatan saraf mengeluarkan sisa-sisa jaringan saraf yang sudah rusak, yang merupakan sumber infeksi, dan kemudian mensterilkan dan mengisinya dengan sejenis obat agar ruangan tersebut tetap steril.
Terdapat 2 macam perawatan saraf pada gigi anak, yaitu:
- Pulpotami: Jaringan saraf dibuang sebagian saja, karena bagian saraf pada saluran akar diyakini masih steril. Dibutuhkan 1-2 kali kunjungan.
- Perawatan saluran akar: Seluruh jaringan saraf sampai dengan saluran akar dibuang seluruhnya, disterilkan dan diisi dengan bahan pengisi sejenis obat. Dibutuhkan 3-4 kali kunjungan, tergantung keparahan kasus.
Gambaran Prosedur Perawatan Saluran Akar
Berikut prosedur perawatan saraf:
Pulpotomi:
- Membuang sebagian pulpa dibersihkan dan dimasukkan obat khusus, untuk menghentikan infeksi.
- Ditutup dengan tambalan sementara
- Jika tidak ada keluhan, tambalan sementara dapat diganti dengan tambalan permanen.
- Dapat dilakukan 1-2 kali kunjungan.
Perawatan Saluran Akar:
- Membuang saluran pulpa, dibersihkan dan dimasukkan obat untuk menghentikan infeksi & mensterilkan.
- Ditutup dengan tambalan sementara
- Biasanya dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi gigi.
- Jika dinilai sudah steril, maka saluran akar akan diisi dan mahkota gigi dilakukan penambalan khusus.
Tidak semua gigi anak dapat dirawat saraf, jika sudah parah dokter gigi akan menyarankan untuk mencabut gigi. Maka dari itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan perawatan saraf pada gigi anak, yaitu:
- Konsultasi dan cek ke dokter gigi, apabila muncul komplikasi (keluhan sakit, bengkak, dll) pasca perawatan.
- Prosedur ini tidak menjamin 100% gigi bebas infeksi, gigi dapat saja mengalami lagi sakit atau infeksi pasca perawatan jika kebersihan gigi tidak dijaga.
- Kebersihannya perawatan saluran akar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sisa jaringan gigi, bentuk anatomis saluran akar gigi dan tingkat kekooperatifan anak. Oleh sebab itu, pada kasus kerusakan gigi yang sudah parah, sering kali dokter menyarankan untuk melakukan pencabutan.
Demikian pembahasan perawatan saraf gigi pada anak. Mindok tidak bosan-bosan untuk mengingatkan kepada parents untuk selalu merawat gigi si kecil sebelum gigi tersebut berlubang. Lebih baik merawat daripada mengobati, bukan? Karena jika sudah berlubang akan timbul berbagai masalah kesehatan gigi si kecil.